Reporter : Iwan Zuhdi
Black Madras yang memiliki kandungan rendah lemak itu mencoba ditanam oleh Yaumidin Sugianto, pemuda asal Desa Glagahan Kecamatan Sugihwaras. Ia menanam varietas yang dinilai baru ada dikalangan petani di wilayah Kecamatan setempat.
"Penanaman ini merupakan bahan percobaan, karena hanya menanam 1 kilogram. Melihat keunikan dan warna daun yang menarik berasnya juga rendah lemak," jelasnya kepada suarabojonegoro.com, Jum'at (30/12/2016).
Diceritakan olehnya, pada awal penanaman bibit padi ini tampak hijau seperti umumnya, akan tetapi setelah berjalan selama dua minggu, warna bibit padi berubah menjadi hitam saat disemaikan.
"Menarik perhatian setiap masyarakat yang melewati area tersebut. Banyak masyrakat yang mengira bahwa tanam padi itu rusak terserang penykit melihat warnaya kecokalan, padahal sangat sehat," kata pemuda yang juga ketua Patra Bojonegoro itu.
Masa panen dan perawatan padi black madras ini juga sama dengan padi lainnya (umum), kurang lebih 100 sampai 120 hari.
"Saat ini sedang menanti masa panen, masyarakat yang penasaranpun mulai memesan benih jenis varietas tersebut untuk dicoba," pungkasnya.(Wan/Red).