
PT Sata Tec Indonesia Lakukan Uji Coba Operasional, Wabup Bojonegoro DLH Akan Lakukan Pengawasan
BOJONEGORO – Setelah sempat ditutup selama beberapa bulan, perusahaan pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, kembali diperbolehkan melakukan uji coba operasional, Selasa (15/7/2025). Uji coba ini disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, didampingi manajemen perusahaan, sejumlah pimpinan OPD terkait, Kepala Desa Sukowati, guru SD dan PAUD setempat, serta ratusan karyawan.
Dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah
Selain melakukan mediasi seluruh pihak, Ia menegaskan bahwa perusahaan diberi izin untuk melakukan uji coba operasional selama satu bulan ke depan, dengan pengawasan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Uji coba akan dilakukan selama satu bulan, dan pengawasan akan dilaksanakan oleh DLH," ujar Nurul Azizah sembari menepuk pundak Kepala DLH yang turut hadir.
Menanggapi hal tersebut, pihak manajemen PT Sata Tec Indonesia menyatakan kesiapannya untuk membantu memberikan solusi yang terbaik baik soal sekolah yang menjadi keluhan, dan juga persoalan warga terdampak.
"Kami siap membantu dan memberikan solusi di masyarakat dan akan melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah Desa untuk perusahaan agar bisa berjalan lebih baik," kata Nur Hidayat, perwakilan manajemen PT Sata Tec Indonesia.
Para karyawan yang hadir pada acara persiapan pelaksanaam Uji Coba meminta kepada Wabup Bojonegoro agar bisa memberikan solusi untuk perusahaan PT Sata tec Indonesia Bisa beroperasi demi kehidupan mereka para karyawan yang sempat menganggur karena perusahaan mereka di tutup karena belum mengantongi ulijun lengkap.
"Kami mohon Bu diberikan solusi dan kemudahan agar pabrik bisa buka kembali," Ujar Lamidi salah satu karyawan.
Dalam kesempatan tersebut, juga guru dari SD Negeri Sukowati—yang letaknya hanya sekitar 50 meter dari lokasi pabrik—menyampaikan sejumlah keluhan, termasuk permintaan agar jam operasional pabrik dilakukan setelah jam belajar mengajar selesai. Guru juga meminta agar pihak perusahaan menanggung biaya listrik untuk penggunaan AC di sekolah serta menutup ventilasi sekolah guna mengurangi dampak bau.
"Kami meminta agar tagihan listrik untuk AC yang diberikan PT Sata Tec Indonesia ditanggung oleh perusahaan, dan ventilasi sekolah ditutup," ujar seorang guru yang kemudian disetujui oleh perwakilan manajemen perusahaan, Nur Hidayat.
Kades Sukowati, Amik Rohadi juga menyampaikan dihadapan manajemen PT Sata Tec Indonesia agar membenahi manajemen yang ada dan agar bisa berkomunikasi dengan baik dengan pemerintah Desa dan juga masyarakat.
Persoalan Sekolah PAUD juga diharapkan ada solusi yang lebih baik, serta warga yang terkena dampak dari Pabrik, "Semuanya harus disentuh jangan hanya warga yang jadi karyawan tapi juga warga terdampak," Ujar Kades.
Acara diakhiri dengan suasana haru. Ratusan pekerja PT Sata Tec Indonesia tampak bergiliran menyalami Wakil Bupati, mencium tangan, dan berfoto bersama sebagai bentuk apresiasi atas dimulainya kembali operasional perusahaan. (Red/Rum)