12 September 2025

Bupati Setyo Wahono Tekankan Pelaksanaan BKKD Tahun 2025 Harus Transparansi dan Akuntabilitas

    Jumat, September 12, 2025  


BOJONEGORO
– Sosialisasi Pelaksanaan Bantuan Keuangan kepada Desa (BKKD) yang bersifat khusus Tahun Anggaran 2025, dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro di Pendopo Malowopati, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menekankan bahwa apelaksanaan BKKD tahun 2025 harus transparan dan akuntabilitas, Jum'at (12/9/2025). 


Sosialisasi yang dihadiri oleh 

 Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, 28 camat, serta 336 kepala desa se-Kabupaten Bojonegoro ini juga harus mementingkan sinergitas semua pihak serta kebersamaan antara bupati, camat, dan perangkat daerah agar pelaksanaan program berjalan sempurna. 


"Semua pengarahan dalam bimbingan teknis dipahami dengan sungguh-sungguh, sehingga semangat untuk memberikan manfaat bagi rakyat benar-benar terwujud secara transparan, akuntabel, dan tepat sasaran," Jelas Setyo Wahono. 


Bupati juga menegaskan pentingnya adanya satgas yang mendampingi setiap proses, mulai dari pelaksanaan hingga pelaporan, sehingga kualitas hasil sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan dan dianggarkan. Ia menambahkan bahwa seluruh proses harus dijalankan dengan benar agar masyarakat dapat menikmati hasilnya dengan baik. 


Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bojonegoro, Drs. Nur Sujito, M.M., dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini menjadi langkah preventif pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan BKKD berjalan tertib, transparan, dan sesuai ketentuan hukum. 


"Kegiatan ini juga bertujuan memberikan pemahaman teknis kepada aparatur desa sebagai calon pengelola bantuan, serta meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah," terangnya. 


Harapannya seluruh pengelola mampu menjalankan setiap tahapan dengan baik dan benar, sehingga tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan bantuan. (Red/Sas)


14 Oktober 2024

Cabup Setyo Wahono Gagas Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di Bojonegoro

    Senin, Oktober 14, 2024  


BOJONEGORO — Fasilitas dan jumlah tenaga kesehatan di Bojonegoro belum memenuhi standart world health organization (WHO) maupun Kementerian Kesehatan. Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah akan menambah fasilitas maupun tenaga kesehatan agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara maksimal.


Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bojonegoro, jumlah rumah sakit (RS) di Bojonegoro terdiri RSUD sebanyak 4 lembaga, RS vertikal 1 lembaga, dan RS swasta 6 lembaga. Puskesmas (35 lembaga), Pukesmas Pembantu/Pustu (70), dan 28 klinik kesehatan. Pada seluruh instansi ini tersedia bidan dan perawat, termasuk di Polindes/Ponkesdes. Kemudian terdapat 253 tenaga dokter, dan 127 dokter spesialis.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum M.Kes, merujuk standar WHO untuk setiap 1.000 penduduk idealnya tersedia satu tempat tidur RS. Jumlah tempat tidur RS di Bojonegoro tersedia sebanyak 1.456 unit dengan jumlah penduduk 1.363.058 jiwa. 


"Artinya rasio tempat tidur RS di Bojonegoro sebesar 1,07. Angka rasio ini masih di bawah rasio temat tidur RS di Indonesia yaitu sebesar 1,04," ujar dr. Ani, panggilan akrabnya.


Jika mengacu Kementerian Kesehatan, lanjut dia, standar kebutuhan tenaga dokter spesialis adalah 9 per 100.000 penduduk, dokter umum adalah 30 berbanding 100.000 penduduk, dan dokter gigi 11 per 100.000 penduduk. 


Sementara di Bojonegoro, kata dr. Ani, rasio dokter spesialis sebesar 9,3 per 100.000 penduduk, yang artinya sudah sesuai kebutuhan. Tetapi rasio dokter umum sebesar 18,6 per 100.000 penduduk, artinya masih jauh di bawah kebutuhan.


"Rasio dokter gigi masih kurang dari standar karena sebesar 5,8 per 100.000 penduduk," ucapnya. 


Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto menyampaikan, belum standarnya fasilitas dan jumlah nakes ini berpengaruh terhadap pelayanan dasar masyarakat. 


"Kedepan ini perlu ditingkatkan, agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara maksimal dan berkualitas" tegas politisi Partai Golkar ini.


Sementara itu, calon bupati (Cabup) Bojonegoro, Setyo Wahono menyampaikan telah menyiiapkan program unggulan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada lima tahun mendatang. Yakni memperkuat program bantuan jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat Bojonegoro dengan target kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) hingga 100 persen, dengan meningkatkan- memperkuat (top up) Program Kartu Indonesia Sehat (KIS).


Selain itu, cabup asli Bojonegoro dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, ini juga akan membangun rumah sakit unggulan, membangun 1 rumah sakit Tipe A atau setara Rumah Sakit milik Provinsi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Bojonegoro.


"Selama ini masih banyak warga Bojonegoro yang masih berobat di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya karena di sini peralatan dan tenaga kesehatan masih kurang. Harapan kami, dengan ada rumah sakit Tipe A nantinya warga Bojonegoro dan sekitarnya bisa berobat di sini. Tidak usah jauh-jauh ke Surabaya," tegasnya.


Mas Wahono juga akan membangun Rumah Sakit Tipe B di 5 titik zona/kawasan Bojonegoro dan Rumah Sakit Tipe C di 10 titik zona/kawasan, serta membangun Puskesmas Unggulan di 20 titik zona/kawasan. Pembangunan fasilitas kesehatan ini akan semakin memudahkan masyarakat Bojonegoro mendapat pelayanan kesehatan secara maksimal dan berkualitas.


"Kesejahteraan tenaga kesehatan juga akan kita tingkatkan agar mereka maksimal memberikan pelayanan," tandasnya. (Red/Arm)

17 Juli 2024

Dipastikan, DPC Partai Gerindra Usung Setyo Wahono Maju di Pilkada Bojonegoro

    Rabu, Juli 17, 2024  


SeputarBojonegoro.com - Putut Sugiarto

BOJONEGORO - Dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bojonegoro, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)  Kabupaten Bojonegoro, mengusung Setyo Wahono, untuk maju sebagai calon bupati bojonegoro 2024 mendatang. Rabu (17/07/24).

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bojonegoro, Sahudi, didamping jajaran pengurus DPC Partai Gerindra lainnya di Posko kemenangan Partai Gerindra yang berada di jalan Lettu Suyitno, Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. 


Kepada awak media Sahudi, menjelaskan bahwa Setyo Wahono, adalah sosok yang dianggap layak menjadi bupati bojonegoro periode 2024-20229.


“Kami secara tegas menyatakan sikap mengusung Setyo Wahono sebagai calon bupati Bojonegoro,” katanya.


Dalam hal ini dirinya, mengaku telah berkoordinasi bersama DPD hingga mendapatkan restu dari DPP partai Gerindra untuk mengusung adik kandung Mensesneg, Pratikno tersebut. Sedangkan untuk mengurus segala bentuk administrasi agar rekomendasi partai segera turun.


"Dan ada beberapa tahapan yang kami lalui agar rekom segera turun," jelasnya.


Lebih jauh, Sahudi mengungkapkan, DPC Partai Gerindra telah berkomunikasi dengan beberapa partai politik.


“Yang pasti kami sudah komunikasi dengan parpol lain, baik dari koalisi Indonesia maju (KIM) maupun di luar itu. Sebab tidak menutup kemungkinan pasti ada parpol di luar KIM akan bergabung,” pungkasnya. [pt/red]

© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9