Reporter : Abdul Qohar
SeputarBojonegoro.com - Masih suasana hari raya idhul fitri 1443 H/2022 M, terdiri dari kiai, santri, alumni dan wali santri pondok pesantren Baitul Izzah jalan Dr. Suetomo No. 43 Bojonegoro mengikuti kegiatan Istilal ke-20 dan Haul Bapak H. Hasyim dan Bapak Kyai Munif. Sabtu, (07/05/2022).
Istihlal tahunan tersebut diselenggarakan oleh keluarga almarhum dan Alumni Baitul Izzah (ABI). Terlihat para alumni dan santri sangat antusias mengikuti acara dari awal sampai selesai, mengingat selama dua tahun pandemi covid-19 hingga kegiatan istihlal tersebut dibatasi.
"Alhamdulillah istihlal tahun ini para alumni banyak yang datang dan mereka tampak mengajak keluarganya, anak istrinya, sesuai prediksi kami saat rapat panitia, jadi untuk jamuannya tercukupi semua untuk alumni insyaallah berkah," ujar Fuad ketua panitia istihlal ke-20 kepada media ini.
Adapun ketua Alumni Ponpes Baitul Izzah, A. Choliqul Amin saat sambutan menyampaikan, bahwa untuk memperkuat tali persaudaraan sesama alumni harus berlanjut dengan kegiatan bulanan.
"Kami memprogramkan ngaji bulanan, mengajak teman teman alumni untuk tidak melupakan tempat yang pernah kita gunakan untuk menimba ilmu agama, jadi setelah ini kita akan mengadakan kegiatan bulanan ngaji bareng di awal bulan," katanya.
Gus Hasyim Asyari, perwakilan keluarga pondok pesanten menyampaikan terimaksih dan permohonan maaf kepada para alumni.
"Kami sebagai perwakilan keluarga ndalem mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan doa dari hadirin dan memohon maaf apabila dari tempat maupun hidangan tidak cocok dihati hadirin semuanya," sambutnya.
Dalam Istihlal tersebut, Maulana Harun Arroayid sebagai penceramah menyampaikan, untuk selalu berhati hati di zaman seperti ini, banyak bertebaran isu hoax, dan yang baru baru ini ada orang Pakistan bernama Muhammad Qasim bin Abdul Kareem yang mengaku bermimpi dengan Allah SWT dan bermimpi dengan nabi Muhammad SAW.
"Jadi jangan percaya. Saat ini ada orang bernama Abdul Karem dari negara Pakistan, dinobatkan sebagai Imam Mahdi, ia menyatakan bahwa dirinya telah bermimpi melihat Allah lebih dari 500 kali, dan Nabi Muhammad lebih dari 250 kali, hingga saat ini. Dalam mimpinya Allah dan Nabi Muhammad mengatakan kepada Muhammad Qasim bahwa mimpinya benar dan apa yang dia lihat akan menjadi kenyataan, dan bahwa dia harus membagikan mimpi-mimpi ini kepada Dunia," terang Maulana Harun.
Ia mewanti untuk tidak terbawa isu, mengingat di Indonesia isu tersebut mulai merajalela dan sangat cepat penyebarnya.
"Teman saya sendiri sudah terbawa isu tersebut, bilang dan mencoba mengajak saya, karena hal itu sangat bertentangan dan tidak sesuai dengan kebenaran hadist, ya saya sempat adu argumen dengannya. Masyaallah," pungkasnya. [qoh/sbc]