25 Juli 2019

Vandalisme di Bojonegoro Dari Siapa Untuk Siapa?

    Kamis, Juli 25, 2019  


SeputarBojonegoro.com - Rabu pagi kemarin,warga Bojonegoro dikagetkan dengan aksi Vandalisme yang dilakukan orang tak bertanggung jawab, dengan melakukan aksi corat coretnya di Gedung Pemkab, dan di pagar salah satu Bank Swasta.

Aksi ini jelas sangat memprihatinkan dan memalukan. Melanggar hukum, merusak tatanan sosial politik di Bojonegoro. Tapi sekaligus juga menjadi kasus yang menarik, karena aksi vandalisme dalam sejarah perpolitikan dan pemerintahan Bojonegoro belum permah terjadi sebelumnya.

Ada apa dengan Bojonegoro?

Kota ini, terkenal damai, tak pernah ada catatan riwayat konflik sektarian maupun konflik Politik yang serius.

Maka tak heran Bojonegoro pernah di nobatkan sebagai kota paling toleran dan ramah HAM.

Apapun alasannya, vandalisme tidak bisa di benarkan dan di biarkan.

Banyak orang berspekulasi dengan kemungkinan-kemungkinan,analisa analisa, siapa di balik ini semua dan apa motifnya. Bagiku, pesannya jelas, itu di tujukan untuk Pemerintah Daerah Bojonegoro dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Ini mengisyaratkan bahwa ada kran komunikasi yang tertutup antara rakyat atau para pihak dengan Pemerintah.

Artinya, menjadi keharusan pemimpin untuk intropeksi dengan gaya kepemimpinannya, mengkaji ulang kebijakannya, merubah gaya komunikasi dengan rakyatnya, mungkin bisa jadi pemerintah di anggap arogan, emosional dan tak mau mendengarkan suara rakyatnya, tidak pernah tuntas menjawab tuntutan transparansi, lawatan ke Inggris misalnya.

Jadi pelaku vandalisme menganggap itu adalah jalan satu satunya untuk menyampaikan uneg-uneg persoalannya.


Karena wakil rakyat yang sampai hampir habis masa jabatannya pun tak mampu membuka kran komunikasi, apalagi mencarikan solusi, Dewan di anggap tidak mampu menjawab persoalan-persoalan rakyatnya, Vandalisme adalah jawaban dan sekaligus kritik keras untuk anggota Dewan yang terhormat.

Jangan sampai menjadi kesan, Pemkab Bojonegoro setahun ini kerjaannya cuma ngeCAT tok, kayak Vandalis kemarin, di tutup dengan ngeCAT lagi.. Lagi lagi ngeCAT.

Ada coretan yang menarik dan menggelitik otak liarku, "KEMBALIKAN UANG KAMI"

Pertanyaannya uang siapa, di bawa siapa, untuk apa, dan terkait apa?

Apa ada orang kecewa terkait jabatan?

Apakah ada yang dirugikan terkait program, kebijakan atau sebuah bangunan??

Apakah ada yang menuntut karena DAK siswa yg lulus kemarin denger-denger katanya tidak dicairkan?

Atau karena terkait SILPA yang informasinya di Rekening korankan, tidak di Depositokan, yang bunganya bisa jadi PAD yang semua ini bisa menjadi akumulasi kekecewaan rakyat dan berbuah vandalisme sarksasme itu?

Vandalisme tak akan terjadi, apabila pemerintahanya mampu menjalin komunikasi yang baik. Demikian juga Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Saya berharap kejadian ini tidak pernah terulang lagi, karena sangat mengganggu kewibaan Pemerintah Daerah.

Jangan sampai Bojonegoro sebagai kota tanpa sejarah konflik ini menjadi tidak kondusif, rusuh dan terlahir untuk pertama kalinya peristiwa kerusuhan di kota tercinta ini.

Untuk itu pemerintah wajib hadir untuk menyelesaikan masalah ini, bukan hanya pelaku vandalisme, eksekutif dan legislatif mesti ikut bertanggung jawab atas peristiwa memalukan ini.

Kalau memang belum ada peraturan terkait vandalisme perlu segera di buat Perdanya.

Biar tim riset dan staf ahli pemkab ada kerjaannya.

Semoga pihak berwajib bisa segera menangkap pelaku untuk mempertanggung jawabkan di depan hukum dan mengungkap motifnya.

Maju, dan bersinarlah Bojonegoroku.

Sekian, terima kasih.

Oleh : Ludvi Agoes HaDe
FB. https://www.facebook.com/lupi.luply

© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9