04 Januari 2018

Berikut Jumlah Pengunjung Wisata Di Bojonegoro Tahun 2017

    Kamis, Januari 04, 2018  


suarabojonegoro.com - Tahun 2017 menjadi berkah tersendiri bagi objek wisata yang ada di Kabupaten Bojonegoro, angka kunjungan di 22 objek wisata mencapai angka 693.611 pengunjung dalam kurun waktu satu tahun .

Sedangkan untuk tahun baru 2018 saja jumlah masyarakat yang memilih destinasi wisata di Bojonegoro mencapai 39.154 pengunjung.  Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Heru Sugiharto di ruang kerjanya Kamis (4/1).

Dijelaskan bahwa geliat wisata di Bojonegoro mulai menunjukkan gairah, ini terbukti dengan meningkatnya kunjungan wisata di Bojonegoro , Menurut, Heru meningkatnya sektor wisata ini tak lepas dari perhatian yang diberikan pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menggalakan sektor wisata mulai dari penggalian objek baru dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung baik akses maupun lainnya. Wisata diharapkan akan menaji nafas baru perekonomian rakyat maupun mendukung tumbuhnya sektor lainnya baik jasa maupun ekonomi kreatif. Dia berharap ditahun 2018 ini geliat sektor wisata di Bojonegoro akan menunjukkan perkembangan yang positif.

Ditambahkan untuk mempromosikan wisata ini banyak digelar event antara lain event wisata dan budaya serta promosi dengan beragam media untuk mengenalkan kepada publik. Untuk awal tahun yakni di Bulan Januari akan ada festival salak .

Berikut ini adalah jumlah pengunjung di 22 objek wisata di Bojonegoro  yang disanpaikan  oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol yang bersumber dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro

No: Objek Wisata

- 2016

- 2017

- 1Januari 2018

1. Dander Waterpark
90.639
57.947
4.683

2. Kayangan Api
56.915
65.519
5.358

3. Waduk Pacal
19.653
29.870
1.809

4. Go Fun
72.000
233.040
7.131

5. Negeri Atas Angin
82.443
52.611
5.069

6. Agro Wisata Belimbing
129.600
145.712
12.057

7. Wisata Edukasi Gerabah
13.342
19.359
65

8.Teksas dan Rumah Singgah
3.255
2.270
596

9.Agroguna
36.500
28.100
-

10. Agro Wisata Salak Wedi
-
923
143

11. Agro Wisata Salak Tanjungharjo
1.300
3.012
75

12.Agro Wisata Susur Sungai Mojo
-
19.552
-

13.Wisata Edukasi Mojodeso
300
1.387
-

14.Kedungmaor
1.286
3.254
-

15.Masyarakat Samin
-
3.260
-

16.Penangkaran Rusa Malo
-
2.375
-

17.Growgoland
2.200
2.733
970

18. Bukit Tono
-
14.075
732

19.Wisata Krondonan
-
5.309
425

20. Agro Wisata Jambu Padang
-
1.687
-

21.Semawot
-
55
-

22.Wali Kidangan
1946
1.557
41

23. Watu Gandul
470
4
-

Total :
693.611

511.849

39.154

(Rilis Humas Pemkab Bojonegoro) 

15 Desember 2017

Raih Juara Terbaik Pertama Desa Wisata, Desa Sambongrejo Akan Mudahkan Akses & Tingkatkan Sarpras

    Jumat, Desember 15, 2017  

suarabojonegoro.com - Sambongrejo salah satu desa paling selatan kota bojonegoro dengan semangat pemuda dan didukung Pemerintah Desa akhirnya mendapatkan juara terbaik pertama pengelolaan desa wisata Kabupaten Bojonegoro 2017. Anugerah Pengelolaan Desa Wisata didapatkan berkat perjuangan selama kurang lebih satu tahun dengan semangat kekeluargaan.

"Semangat pemuda desa dan pemerintah tidak sampai berhenti disini, kita akan terus bekerja secara gotong royong dan meningkatkan destinasi wisata desa terkoneksi dengan meningkatkan sarana prasarana, " ungkap Kepala Desa Sambongrejo Eko Prastiyono.

Sampai saat ini rintisan pembangunan sarana prasarana mulai dari toilet, akses jalan,dan fasilitas lainya sedang dalam proses. Fasilitas tersebut tentu untuk memanjakan para wisatawan yang akan berkunjung ke Desa Sambongrejo yang memiliki empat destinasi wisata desa diantaranya Buton (Bukit Tono), Goland (Goa Landak), Sendang Dangke dan Wagan (Watu Gandul).

Keempat destinasi wisata Desa tersebut kini sudah bisa diakses dalam satu paket dengan naik odong-odong dengan hanya membayar cukup murah hanya Rp. 20.000,-. Dan uniknya keempat wisata desa itu menawarkan pemandangan alam dan spot foto untuk selfie berbeda, masing-masing memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. (Lis*)

12 Desember 2017

Desa Sambongrejo Wakili Bojonegoro Sebagai Desa Inovatif

    Selasa, Desember 12, 2017  
Oleh : Pokja Budaya


Desa Sambongrejo Kecamatan Gondang Bojonegoro menjadi satu-satunya desa peserta Workshop Kemitraan Organisasi Masyarakat Desa atas undangan Kementrian Desa, PDTT di Jakarta Selatan. Desa Sambongrejo terpilih karena memiliki kriteria sebagai desa inovatif dengan konsep jasa wisata desa terkoneksi yang menggabungkan empat wisata desa yakni Goland (Goa Landak), Buton (Bukit Tono), Wagan (Watu Gandul), dan Sendang Dangke.

Keempat wisata desa tersebut bisa menjadi jujugan wisatawan dari berbagai daerah dalam satu paket dan sekarang pihak desa telah bekerja keras membangun infrastruktur mengkoneksikan wisata tersebut dengan Dana Desa. Wisata rintisan tersebut dikelola dengan semangat gotong royong para pemuda dan pemerintah desa sejak setahun lalu.

"Ini kerja keras Pemerintah Desa dan para pemuda desa yang tergabung dalam pokdarwis, semangat gotong-royong membantu kami untuk persoalan-persoalan yang kami hadapi bersama. Tentu tanpa persoalan kami tak akan belajar bersama," ungkap Doel Paryono humas pokdarwis yang hadir dalam acara tersebut.

Setelah bekerja keras hampir satu tahun lebih, Desa Sambongrejo terpilih mewakili Bojonegoro sebagai peserta workshop yang dihadiri perwakilan desa-desa seluruh Indonesia. Jumlah peserta perwakilan desa-desa se-Indonesia sejumlah 161 desa. Diharapakan dengan workshop tersebut desa bisa meningkatkan produk unggulan desa dan harapan desa untuk bisa meningkatkan pembangunan ekonomi dan maju yang berorientasi pada kemandirian desa untuk membangun dan inovatif.

"Dengan segala keterbatasan, desa akhirnya memberangkatkan dik Doel Paryono untuk mewakili desa. Dik Doel Paryono aktif di Pokdarwis dan harapan besar kami di acara tersebut kami lolos menjadi salah satu desa yang mendapatkan Anugerah Inovator Desa 2017 Indonesia. Kami sangat berharap," Ujar kepala desa Sambongrejo, Eko Prasetyono.

Perwakilan dari Desa Sambongrejo akan mengikuti workshop selama dua hari di Jakarta Selatan dan akan bertatap muka langsung dengan Menteri Desa, PDTT, Eko Putro Sandjojo. Diharapkan dengan mengikuti acara tersebut memperoleh inspirasi inovasi-inovasi dari desa-desa se-Indonesia untuk direplikasi di Sambongrejo. (JW*)

19 November 2017

Bakso Hitam, Manjakan Lidah Pecinta Kuliner

    Minggu, November 19, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Selain dikenal dengan Kota Minyak, untuk urusan kuliner memang Bojonegoro, tidak ada duanya. Berbagai aneka jemis makanan baik makanan ringan atau camilan maupun makan berat, unik, dan tentunya menggoyang lidah tersaji di Kota Angling Dharma ini. Minggu (18/11/17).

Seperti kuliner Bakso yang satu ini, selain rasanya yang nikmat karena terbuat dari daging sapi, Bakso yang satu ini tergolong unik. Dengan menggunakan bahan arang jepang Bakso ini menjelma menjadi Bakso Black atau Bakso hitam.

"Unik baru kali ini makan Bakso yang tidak seperti Bakso biasanya", kata Art
ha Diyansyah, salah satu pengunjung asal Desa Ngampel, Kecamtan Kapas, Kabupaten Bojonegoro ini.

Pertama melihat presentasi sajian bakso hitam ini heran. Bagaimana tidak, beberapa buah bulatan bakso yang biasanya berwarna khas daging kecoklatan, kini tersaji hitam lebam.

"Ini baru pertama kali makan Bakso warna hitam seperti ini, waktu pertama disajikan kaget juga tapi enak rasanya", ujar pria yang berkunjung dengan Istrinya ini.

Bakso hitam yang dapat anda temui di Jalan Dr Cipto, Desa Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro, ini pun tindak hanya menyediakan menu bakso hitam saja. Bagi anda yang kurang suka dengan bakso, anda dapat menikmati menu mie ayam yang tidak kalah enaknya.
"Menunya lengkap juga mie ayam cekernya enak, kebetulan karena saya lagi hamil tua jadi agak mual kalau makan bakso", kata Liestiana.

Selain rasanya yang memanjakan pengunjung, untuk harga anda tidak perlu khawatir. Cukup mengeluarkan Rp 10 ribu anda sudah dapat menikmati satu porsi Bakso hitam.

"Selain rasanya yang enak, harganya juga nggak mahal", ujar ibu muda ini. (Bim/red).

17 November 2017

Kenalkan Produk Lokal, Bojonegoro Gelar Fashion And Art Award 2017

    Jumat, November 17, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com - Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2017 telah mencanangkan tahun kunjungan wisata. Dengan berbagai objek wisata yang sedang berkembang saat ini, Bojonegoro dinilai akan mampu untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor pariwisata.

Dengan pencanangan tersebut, sektor pariwisata mulai digenjot, termasuk hal-hal pendukung lainnya. Dengan berkembangnya usaha pariwisata yang ada, secara otomatis akan merembet pada industri lainnya, seperti bisnis produk-produk unggulan yang akan menjadi pelengkap dari industri pariwisata yang ada.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berupaya untuk mengenalkan produk-produk unggulan lokal Bojonegoro, berupa painting, batik, tenun, craft (kerajinan) dan makanan khas Bojonegoro.

Untuk itu, akan digelar sebuah event yakni Bojonegoro fashion and art award 2017. Dengan mengambil tema “Tradition Movement”, event ini diselenggarakan untuk mencari bakat-bakat Designer dan Modelling di Bojenegoro serta untuk mempresentasikan karya-karya designer independen baik dari Bojonegoro dan designer nasional. Design yang digunakan tersebut akan menggunakan bahan dasar Painting, Batik,Tenun Bojonegoro dalam bentuk Fashion Show. Selain itu, juga akan diadakan Pameran Craft dan Festival Kuliner.

Kegiatan ini sendiri akan dilaksanakan pada Sabtu, 18 November 2016, di Jl. Mas Tumapel, mulai pukul 09.00 hingga 23.00 WIB. Kegiatan yang akan ditampilkan yakni pameran craft dan kuliner, lomba fashion dan fashion show batik.

Pameran craft dan kuliner akan diikuti oleh 15 peserta Perajin Batik, 17 peserta perajin craft dan handmade dan 34 peserta untuk kuliner. Diharapkan dengan adanya pameran tersebut, akan terjadi pertemuan antara produsen maupun konsumen untuk interaksi secara langsung melalui exhibition sehingga dapat terjadi pergerakan yang signifikan di dalam industri terkait.

Untuk lomba fashion sendiri lebih dititik beratkan sebagai ajang kompetisi dalam hal penampilan di atas panggung atau dunia modeling. Lomba Fashion Show terbagi dalam 4 kategori, yakni:
Kategori A : Putra/Putri Usia 6 – 10 Tahun
Kategori B : Putra/Putri Usia 11 – 16 Tahun
Kategori C : Putra/Putri Usia 17 – 22 Tahun
Kategori A : Putra/Putri Satuan Kerja

Sementara itu, untuk Fashion Show Designer sendiri, adalah merupakan wadah Presentasi Designer Independen, Rumah Produksi dan UKM yang berbahan dasar Painting, batik & tenun Asli Bojonegoro. Designer-designer bebas menuangkan ide atau kreatifitasnya didalam berkarya dengan memakai dasar tema yang telah ditentukan dalam rancang busana baik untuk busana siap  kerja, busana muslimah maupun busana pesta. Fashion Show ini dikemas dengan kemasan standart fashion dengan tatanan panggung, sound system serta lighting yang berkualitas. Pemeraga / model adalah model yang profesional.

Dalam acara tersebut juga akan dihadiri oleh bintang tamu, diantaranya:
Putri Pariwisata Indonesia 2017 : Rr. Astari Indah
Miss Earth 2017 : Michelle Victoria
Miss Internasional : Loyde Cristina

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan menjadi penyemangat bagi seluruh pelaku industri kreatif dan memberikan inspirasi dalam karya nyata untuk mengembangkan kompetensi. Serta membangun citra Bojonegoro dalam kancah Industri mode, wisata, kerajinan dan kuliner juga terjadinya investasi di bidang ekonomi kreatif.

Event Bojonegoro Fashion and Art Award 2017 diharapkan akan menjadi semangat baru pada industri kreatif di Kabupaten Bojonegoro. Event yang digagas Pemkab Bojonegoro tersebut akan menjadi tempat bertemunya pelaku-pelaku ekonomi kreatif dan produk-produk unggulan sebagai penunjang pariwisata di Bojonegoro.
BFNA 2017 terbuka untuk masyarakat umum yang ingin berpartisipasi dan menyaksikan kemeriahannya. Berikut adalah agenda kegiatan yang akan dilaksanakan pada Sabtu,18 November 2017, di Jl. Mas Tumapel Bojonegoro tersebut:
1. Craft and Culinary Expo 2017 –  Diikuti: 34 usaha kuliner kreatif yang tergabung dalam komunitas Wisata Kuliner Bojonegoro (WaKulBo), 28 usaha batik dan kerajinan (craft). Craft dan kuliner akan dipamerkan dan dijual sepanjang Jl. Mas Tumapel sebagai ajang Bojonegoro Creative Sale. (Disediakan voucher makan bagi undangan)
2. Lomba Fashion Show Batik dan Tenun  – Ketegori Lomba: A. Putra/Putri Usia 6-10 Tahun. B. Putra/Putri Usia 11-16 Tahun. C. Putra/Putri Usia 17-22 Tahun. D. Putra/Putri Kategori Satuan Kerja. Persyaratan: 1. Peserta menggunakan baju casual (Untuk A & B). 2. Peserta menggunakan baju malam (Untuk C & D). 3. Baju yang digunakan harus berbahan dasar Batik Jonegoroan.
3. Fashion Show Forpimda dan Tamu Terpilih – Fashion Show akan menggunakan baju berbahan tenun Bojonegoro.
4. Talk Show dengan Model Bintang Tamu
5. Fashion Show Parade – Diikuti oleh 30 model nasional, 3 desainer nasional dan 12 desainer lokal. Kolaborasi 3 tarian modern dari Amazon Dancer, Semarang.
6. Penutup.
(Wan/Lis)

20 September 2017

Akan Ada Perahu Hias Di Festival Bengawan Bojonegoro

    Rabu, September 20, 2017  
Reporter : Andri Yanto

suarabojonegoro.com - Kegiatan seni budaya yang di selenggarakan secara kolosal oleh Pemkab yakni Festival Bengawan Bojonegoro menjadi bagian dari Rangkaian program kegiatan peringatan HUT RI ke 72 dan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke 340.

Festival itu di sebutkan Budiyanto Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya antara lain resik resik Nggawan, Umbul Donga Larung Saji, Lomba Panjat Pinang (Jambean), Lomba Foto on the spot, Gelar Seni Tradisional (Sandur), Festival Perahu Hias, dan Hiburan/Gelar Kesenian Rakyat.

"Meningkatnya sinergi antara Pemerintah, swasta dan masyarakat dalam melestarikan Bengawan Bojonegoro dengan segala potensinya," kata dia, Rabu (20/9/2017).

Sedangkan untuk saat ini dia mengatakan telah mempersiapkan dari rangkai festival seperti Perahu Hias. Dengan ketentuannya perwakilan desa berjumlah paling sedikit 5 orang yang dapat utusan dari Pemdes atau kelurahan sekitar bantaran sungai Bengawan Solo wilayah Bendung Gerak sampai desa Banjarsari.

"Nantinya untuk materi perahu hiasnya yang di tampilkan merupakan visualisasi Peradaban Bengawan Bojonegoro dari masa ke masa. Mulai jaman kerajaan sampai kerajaan modern," terang dia di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Jalan Teuku Umar 80 Bojonegoro.

Sebagai kelengkapan antraksi atau manuver saat start peserta boleh menggunakan musik, kostum, hiasan dan property pendukung hingga finish, yang bakal berlangsung pada (24/9/2017) nanti dengan 21 jumlah pendaftar saat di konfirmasi sebelum melaksanakan Technical Meeting.

Untuk tepat pelaksanaannya akan dimulai dari Bendung Gerak desa Padang sampai dan finish di Taman Bengawan Solo (TBS) lokasi tambangan perahu Banjarsari.(and/red)

18 September 2017

Pelatihan Kepemanduan Wisata, Maksimalkan Tour Guide

    Senin, September 18, 2017  
Reporter : Andri Yanto

suarabojonegoro.com - Meningkatnya tingkat layanan kepada wisatawan di harapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Senin (18/9/2017).

Kata Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Kelembagaan pariwisata dan budaya, Dyah Enggarini Mukti lewat Pelatihan Kepemanduan Wisata tahun 2017 pesertanya akan di berikan bekal pengetahuan dan kemampuan agar mampu mengembangkan kemampuan SDM Pramuwisata.

"Selain itu memberikan pemahaman tentang teknik dan etika untuk menjadi Pramuwisata yang baik," kata Enggar sapaannya.

Disamping itu menurut dia pelatihan ini diharapkan bisa di manfaatkan untuk bertukan informasi dan potensi wisata di daerahnya antar peserta.

"Misalnya seperti ini jika ada wisatawan tidak hanya di ajak ke Agrowisata Blimbing saja akan tetapi dapat di tunjukkan ke wisata selanjutnya," kata dia.

Dari 30 peserta yang di ambil dari usur Pokdarwis, Biro Perjalanan Wisata, Pendamping Agropolitan, Pendamping Wisata, dan Pengelola Obyek Wisata yang nantinya akan saling berkoordinasi satu sama lain.

"Terbentuknya forum komunikasi antar Pramuwisata dan Pokdarwis sebagai jejaring pemasaran pariwisata," lanjutnya.

Sementara itu pelatihan ini akan di lanjutkan besok pada (19/9/2017) dengan materi terakhir yakni, tentang Demonstrasi memandu di obyek wisata susur sungai bengawan solo dan petik Blimbing di desa Mojo, kecamatan Kalitidu.

Sebelumnya materi yang di berikan ialah Pengantar pelatihan pemandu wisata, dasar kepemanduan dan pelayanan prima dengan narasumber Dosen D4 Destinasi Pariwisata dari Poltek Malang, Andi Yuwono.

Berikutnya Dasar Dasar Kepemanduan wisata, kode etik kepemanduan dan cara menangani komplain yang di sampaikan oleh Dosen D3 Pariwisata Unmer Malang, Heri Mujiono.(and/red)

16 September 2017

Ospek Unigoro, Cetak Generasi Anti Korupsi

    Sabtu, September 16, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Sebanyak 678 mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) pagi hari ini menggelar ospek dan pengenalan Kampus bagi mahasiswa baru tahun 2017/2018 dengan tema "Dengan Ospek Mencetak Generasi Anti Korupsi". Selain itu para mahasiswa juga diberikan pembekalan mental serta pembekalan bahaya anti narkoba. Sabtu (16/09/17).

Arief Januwarso selaku Ketua Yayasan Suyitno, kepada awak media berharap agar para mahasiswa Unigoro kedepan memiliki mental yang kuat serta mampu meminimalisir tindak korupsi.

"Kami berharap berharap mahasiswa baru memiliki mental yang kuat sehingga nantinya dapat menjadi generasi anti korupsi yang sangat merugikan negara. Unigoro mendidik mahasiswa untuk tidak melakukan korupsi,” katanya.

Dalam kegiatan ospek tahun 2017/2018 ini dihadiri oleh Kepala Pengadilan Negeri Kabupaten Bojoengoro, Muhaji SH., MH, sekaligus untuk memberikan pengarahan serat pembekalan bagi para mahasiswa baru tentang tindak pindana korupsi.

“Sebenarnya kita mengundang Kajati tetapi karena ada halangan. Kami sengaja menghadirkan pihak kejaksaan agar para mahasiswa baru benar-benar mempunyai mental anti korupsi,” tambahnya.

Sementara itu Muhaji, SH., MH dalam pengarahannya menyatakan bahwa dalam praktek korupsi terdapat 30 jenis dan diantaranya adalah
korupsi yang dapat menimbulkan kerugian keuangan Negara, suap menyuap dan penggelapan dalam jabatan. Kepada mahasiswa baru ini dirinya berharap ketika lulus kuliah dan bekerja jangan sampai para alumni Unigoro ini memanfaatkan kesempatan serta kekuasaannya yang dapat menimbulkan kerugian Negara.

"Jangan sampai tergoda dengan sesuatu hal yang dampaknya merugikan negara dan diri sendiri. Korupsi bisa terjadi karena aspek individu", pungkasnya.

Dalam ospek mahasiswa tahun 2017/2018 ini diawali dengan penandatanganan sepanduk yang telah dibentangkan sebagai tanda bahwa generasi muda Unigoro anti korupsi. Dalam penandatangan tersebut diikuti oleh para undangan serta, staf kampus serta paa mahasiswa. (Bim/red).

Banyu Kuning Destinasi Wisata Berkhasiat, Diujung Selatan Bojonegoro

    Sabtu, September 16, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Sumber Banyu Kuning yang terletak di Dusun Jumblangjati, Desa Krondonan, Kecamatam Gondang, Kabupaten Bojonegoro, ini merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di ujung selatan Bojonegoro. Selain sebagai salah satu destinasi wisata Sumber Banyu Kuning ini dipercaya sebagai obat berbagai macam penyakit, salah satunya adalah gatal-gatal. Sabtu (16/09/17).

Untuk menuju lokasi Sumber Banyu Kuning ini cukuplah mudah, pasalnya selain kondisi Jalan yang sudah bagus juga tempatnyatidaklah terlalu sulit. Jika dari arah Kabupaten Nganjuk, ikuti Jalan arah ke Kecamatan Gondang, setalah itu ikuti jalan
beraspal arah Kecamatan Sekar, natin ada petunjuk berupa papan nama dengan bertulisan "Wisata Air Bening, Sumber Air Hangat" dan beloklah ke kiri, dan lokasi wisata ini tidaklah jauh.

Adapun untuk waktu tempuh perjalan menuju tempat tersebut kirakira 1 jam 15 menit, jika anda dari pusat kota Bojonegoro. Namun lelah anda akan terbayarkan setelah sampai pada lokasi wisata ini. Mata anda akan disuguhkan pemandangan yang menajubkan serta segarnya udara sekitar. Tentu air yang jernih dan hangat siap mengobati lelah para wisatawan.

Kalau dilihat kasat mata air ersebut tidaklah berbeda dengan air pada umumnya namun, perbedaan sangatlah mencolok pada bau air tersebut yang sangat menyengat karena banyak mengandung belerang. Warga disekir mempercayai bahwasannya air tersebut dapat menyembuhkan penyakit.

Sukirah salah satu warga sekitar menerangkan bahwa banyak masyarakat yang memanfaatkan sumber air hangat yang ada di Dusunnya tersebut untuk berobat.

"Kenapa demikian, karena masyarakat merasa sembuh setelah mandi di air hangat itu", katanya.

Selain menyembuhkan berbagai penyakit kuliat atau gatal-gatal. Sumber Banyu Kuning ini dapat menyembuhkan luka pada tubuh akibat terjatuh, sehabis khitan atau sebagainya.

"Biasanya akalau anak-anak sehabis dikhitan sering mandi disini untuk mengeringkan bekas luka khitannya", ujarnya.

Dari penuturan warga setempat destinasi wisata di ujung Selatan Bojonegoro ini sering dikunjungi masyarakat lokal Bojonegoro maupun dari luar lokal Kabupaten Bojonegoro.

"Biasanya ramai dikunjungi waktu hari-hari libur seperti akhir pekan atau hari libur sekolah", pungkasnya. (Bim/red).

10 September 2017

Musik Lesung Tanjungharjo Melalui Lesung, Berharap Desa Dikenal Dunia

    Minggu, September 10, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com - Para pendahulu telah meninggalkan adat dan norma kehidupan yang berbudi luhur. Nilai-nilai yang mereka tinggalkan disampaikan melalui produk seni dan budaya. Termasuk seni musik lesung. Jenis musik perkusi bagi kehidupan masyarakat agraris.

Lesung merupakan alat giling padi tradisional. Dari lesung masyarakat berpenghidupan. Dari lesung anak-anak mendapatkan makanan. Dan dari lesung pula aneka racikan bumbu diolah, untuk kemudian disantap.

Untuk menggiling dari padi diperlukan alu. Sebuah kayu berbentuk silinder yang fungsinya menghancurkan sekam padi, agar berasnya keluar. Alu yang dipukul-pukulkan pada lesung itu menghasilkan bunyi-bunyian elok nan menghanyutkan suasana.

Bunyi-bunyian tersebut kemudian diramu menjadi lagu. Terdapat lagu-lagu khas pada musik lesung. Ada yang berjudul jangan menir. Ada pula yang berjudul bluluk ceblok. Sesuatu yang sangat akrab dengan masyarakat desa.

Tidak diketahui secara pasti kapan tradisi musik lesung dilahirkan. Seperti di Desa Tanjungharjo Kecamatan Kapas. Gerusan zaman membuat musik lesung di kampung salaknitu tidak punya generasi. Satu-satunya yang masih eksis adalah grup musik lesung Jumengglung.

"Sangat jarang ada panggung yang disediakan untuk musik lesung. Yang bisa kita lakukan biasanya pada moment perayaan kemerdekaan seperti saat ini," ujar pelestari musik lesung, Fahrur Rozi.

Dirinya mengaku prihatin jika musik lesung harus hilang ditelan zaman. Dia mengatakan pemain musik lesung biasanya adalah perempuan. Terdiri dari 5 hingga 7 ibu-ibu dengan alu di tangannya. Hal ini tak lepas dari ajaran agama, bahwa penyangga agama dan negara adalah perempuan.

Keprihatinan Fahrur berawal dari satu bibinya yang merupakan pemain musik lesung. Dibutuhkan ketelitian, imbuh Fahrur, dalam menabuh alat dari kayu jati itu. Masing-masing penabuh memainkan ketukan dan tempo yang berbeda.

Kedepan dirinya hendak mempersiapkan para pemuda agar mau belajar. Karena jika tidak ada penerus musik tradisional tersebut bisa lenyap. Dan dibutuhkan kolaborasi dengan alat musik lain agar musik lesung penyajiannya lebih menarik.

"Beberapa lagu khas lesung sudah kita inventarisir. Kami masih berupaya melibatkan pemuda agar sajiannya kian menarik, misalnya dikolaborasikan dengan keyboard, gitar dan kontrabas," sambung Fahrur Rozi.

Fahrur Rozi beranggapan bahwa musik lesung adalah produk nyata peradaban desa. Dan jika dikemas dengan baik dan menarik, bisa jadi dapat membuat desanya dikenal dunia. (Wan/Red)

11 Agustus 2017

Gelar Ritual Sedekah Bumi Sebagai Wujud Syukur Masyarakat Desa Campurejo

    Jumat, Agustus 11, 2017  
Oleh : Karang Taruna Desa Campurjo

suarabojonegoro.com -  Bertempat di makam Eang Manis, hari ini masyarakat Desa Campurjo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro menggelar ritual sedekah bumi. Ritual tersebut digelar sebagai wujud syukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus sebagai tanda hormat kepada leluhur sekaligus tokoh desa Campurjo. Jumat (11/08/17).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Campurjo, Edi Sampurno S. Sos menyatakan bahwa, kegiatan ritual sedekah bumi atau manganan tersebut merupakan salah satu kegiatan yang sekaligus untuk menyambut HUT RI ke 72.
"Ini merupakan salah satu kegiatan yang sekaligus untuk menyambut HUT RI ke 72, dan sebelumnya ada hari Selasa kemarin ada juga pagelaran wayang thengul", katanya.

Dalam acara sedekah bumi tersebut nampak antusias masyarakat Desa Campurjo dalam ikut menjaga dan sekaligus melestarikan budaya bangsa ini.

"Sedekah bumi ini sekaligus untuk menjaga dan sekaligus melestarikan budaya bangsa. Semoga tahun depan semakin baik lagi dalam pelaksanaannya", tambahnya.

Sementara itu Bambang Kasan selaku tokoh dan sesepuh desa menyatakan sangat senag dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Campurjo. Yang telah peduli dan dengan kebudayaan luhur bangsa. Diri
nya berharap dengan digelarnya ritual sedekah bumi ini masyarakat Desa Campurjo khususnya mampu mengenag sauritoladan serta mampu merasakan perjuangan tokoh-tokoh dan leluhur yang memperjuangkan bangsa ini.

"Semoga dengan digelarnya ritual sedekah bumi ini, masyarakat desa Campurjo dapat mengenag sauritoladan dan sekaligus mengenag perjuangan leluhur bangsa kita", pungkasnya. (Bim/lis).

08 Agustus 2017

Lestarikan Kesenian Tayub Bojonegoro Jawa Timur

    Selasa, Agustus 08, 2017  
Oleh : Ulfa Lu'luatul


suarabojonegoro.com -  Tayup merupakan kesenian tari pergaulan yang populer di masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tari tayup lebih di kenal masyarakat dengan istilah Langen Beksan (Tari Tayup). Menurut sejarahnya kata tayup berasal dari Tata dan Guyup yang berarti bersenang-senang antara pengibing (penari laki-laki) dan waranggono (penari perempuan).


Sebelum Tari Tayup dimainkan terlebih dahulu diawali pementasan Tari Gambir Anom dan nguyuyu (menghayu-hayu), yakni penghormatan kepada para tamu. Kemudian di lanjutkan Tarian bedhaya, yakni tari pembuka Sebelum Tayup dimainkan. Selanjutnya Telu Gendhing yaitu sebuah lagu Gendhing sebagai penghatar bahwa Tayup sudah di mulai. Para tam ikutserta menari dengan rancak yang diiringi lantunan Gendhing Jawa.

Tari tayup ini melambangkan sebuah Norma kesopanan, bersikap lemah lembut, atau menceritakan jati diri manusia dalam kehidupan masyarakat. Tari Tayup memiliki nilai positif yang kemudian sering dipertunjukkan dalam acara nyadran (sedekah bumi), acara ruwatan, atau perayaan HUT Kemerdekaan.

Tari Tayup banyak dijumpai daerah kec. Temayang, Bubulan, dan sekitarnya yang berada 30 km dari kota Bojonegoro. Untuk melestarikan kesenian Tayup Bojonegoro dikawasan "Desa Wisata Budaya Jono" terdapat Sanggar Anugerah yang di jadikan tempat untuk belajar kesenian Tayup. (Ul/JW)

Penulis adalah Mahasiswi IKIP PGRI Bojonegoro

06 Agustus 2017

Inilah Pemenang Kange Yune 2017

    Minggu, Agustus 06, 2017  
Reporter : Bima Rahmat


suarabojonegoro.com -  Malam Grand final kange dan yune 2017 malam hari ini digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya malam Grand final tahun 2017 ini digelar di sepanjang Jalan Mas Tumampel atau di depan gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dan diselenggarakan secara terbuka diperuntukan untuk umum. Di malam Grand final ini ada lima belas finalis yang unjuk gigi dihadapan ribuan penonton. Sabtu (05/08/17).

Meriahnya malam Grand final pemelihan duta wisata tersebut dimeriahkan beberapa kesenian tradisional khas Kabupaten Bojonegoro diantara adalah Tari Kayangan Api sekaligus penyemayaman piala bergilir.

Persaingan pada malam grand final tersebut berlangsung sangat ketat. Dari lima belas finalis diambil 10 besar untuk diseleksi menjadi lima besar dan kemudian diambil juara pertama, Wakil I dan II, serta juara harapan I dan II.

Dalam grand final ini akhirnya Wisnu Aji dinobatkan sebagai Kange Bojonegoro, dan Diah Arinatus Syafifah dinobatkan sbebagai Yune Bojonegoro 2017. Masing-masing berhak memperoleh hadih uang tunai sebesar Rp3.000.000 piala yang diserahkan langsung oleh Bupati Bojonegoro.

Untuk Wakil I Kange- Yune disabet Rahmat Sukron Ardhi Hidayat dan Naomi Tabi Pinilih. Mereka juga mendapatkan piala yang diserahkan oleh Wakil Bupati Setyo Hartono di dampingi istri, Mien Setyo Hartono, uang tunai Rp2.500.000, sejumlah hadiah lainnya dari sponsor.

Wakil II Kange – Yune diraih Aditiya Anggara Kusuma dan Brilianti Gita Karen. Masing-masing mendapatkan hadiah uang tunai Rp2.250.000 dan sponsor.

Selanjutnya juara harapan I Kange - Yune disabet Moh Dhana Syifullah dan Nur Izatin. Masing-masing mendapat hadiah Rp 2 juta, serta M Fahmi Nur Faizin dan Salma Novia Lailika dinobatkan sebagai juara harapan II mendapat Rp1.500.000. Untuk Kange - Yune Bojonegoro Intelegensia yang disabet Aditiya Anggara Kusuma dan Diah Arinatus Syafifah. Kemudian Kange - Yune Persahabatan diraih M Fahmi Nur Faizin dan Brilianti Gita Karren. Kemudian Best Presentation Kange - Yuni diduduki Wisnu Aji dan Raisha Putri Nugrahani. Kange - Yune Berbakat diraih M Hasan dan Regina Aprillya, dan Kange Yune Favorit adalah Sulton Arsyad dan Naomi Nabita Pinilih.

Dalam pemilihan Duta wisata Kange dan Yune 2017 tersebut melibat lima dewan juri yang berkompeten di bidangnya. Di antaranya Ketua Ikatan Raka-Raki Jatim, pemegang hak kekayaan intlektual (Hakki) beberapa batik di Indonesia, Martini swarsa, runner up AFI 2, Niki, dan anggota DPRD Bojonegoro Sally.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Amir Syahid menjelaskan penobatan Kange - Yune tahin 2017 ni berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya malam grand final digelar di ruang tertutup, kali ini dilaksanakan ditempat terbuka.

"Ini kita lakukan agar masyarakat ikut melihat dan menyaksikan penobatan ini karena kegiatan ini gratis," katanya.

Adapun Bupati Bojonegoro Suyoto dalam sambutannya berharap agar duta wisata Kange - Yune  ini mampu berperan maskimal dalam mempromosikan potensi wisata dan budaya kepada masyarakat, baik itu di dalam maupun luar Bojonegoro. (Bim/red).

24 Juli 2017

Ganyengnya Jagong Budaya Di Desa Eksotis, Bersama Wahyu Subagdiono & Didik Mukrianto

    Senin, Juli 24, 2017  
Reporter : Bima Rahmat
suarabojonegoro.com - Suasana dingin menusuk tulang di malam hari ini tidak mengurangi gayengnya suasana Jagong Budaya di Desa Eksotis Dusun Tadahan, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. Jagong Budaya yang digelar oleh Kelompok Kerja Budaya (Pokja) Kabupaten Bojonegoro ini dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Gondang, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Dinas Budaya Dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro serta para Investor lokal Kabupaten Bojonegoro. Suasana yang dikemas dengan santai tersebut dimeriahkan oleh artis Ibu Kota Ilham Idol yang mempersembahkan lagu karyanya yang menghipnotis para pengunjung. Senin (24/07/17).

Wahyu Subagdiono selaku Ketua Kelompok Kerja Budaya (Pokja) Kabupaten Bojonegoro menyatakan bahwa Pokja memberikan tema malam hari ini dengan Gondang Eksotis. Hal ini karena potensi Kecamatan Gondang yang memang luar biasa Indahnya. Dimana masing-masing sudut Desa tersebut mempunyai keindahan yang tersendiri.

"Seperti tari yang diperagakan oleh adik-adik kita tadi. Itu merupakan potensi alami yang luar biasa kedepannya", katanya.

Pria yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bojonegoro tersebut menegaskan bahwa potensi wisata yang ada di Kecamatan Gondang tersebut akan lebih luar biasa dan berkembang lagi, apabila ada sinergi antara wisata satu dengan wisata yang lain yang ada di Kecamatan Gond
ang ini.

"Apabila ingin lebih berkembang tentunya harus ada sinergi antara tempat wisata satu dengan tempat wisata yang lain yang ada di Gondang ini", tambahnya.

Dalam kesempatan ini dirinya berharap kedepannya agar potensi-potensi wisata yang ada di Gondang ini dapat dikelola dengan baik sehingga nantinya akan menarik wisatawan baik dalam maupun luar Kabupaten Bojonegoro.

"Di daerah Krondonan yang Indah dengan dikelilingi perbukitan ini harus dikelola dengan baik. Mulai dengan pengelolaan lahannya hutannya harus dikelola dengan sebaik baiknya", ujarnya.

Sementara itu Anggota Komisi III DPR-RI, Didik Mukrianto menuturkan bahwa dirinya ingin belajar kepada guru-guru bangsa yang hadir dalam acara Jagong Budaya tersebut. Karena dirinya meyakini bahwa yang hadir dalam acara tersebut merupakan guru-guru Bangsa yang sebenarnya.

"Alhamdulillah saya dapat hadir dalam acara pada malam hari ini. Tentu saya ingin mendapatkan oleh-oleh dari yang hadir pada malam hari ini. Namun demikian saya ingin mendengar dan ingin menyerap apa yang menjadi kesulitan dan keluhan disini. Sehingga nantinya akan dapat saya perjuangkan di Jakarta nantinya", katanya.

Pria yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Nasional tersebut dalam kesempatan malam ini juga memberi pesan dalam memahami dan mensikapi persoalan-persolan kebangsaan, tentang Kebinekaan, serta mengantisipasi adanya bibit-bibit yang mengancam Kebinikaan.

"Tentu apabila kita menyadari bahwa kunci dari Kebinikaan adalah bagaimana kita bertoleransi dan Tenggang Rasa. Bagaimana kita dapat menghargai sesama manusia, agama, suku dan lain-lain", katanya.

Selanjutnya Kasi Budaya Dinas Budaya Dan Pariwisata, Suyanto dalam kesempatan yang sama. Ia menceritan bahwa di Kecamatan Gondang khususnya di Desa Krondonan ini dirinya banyak sekali kenagan sewaktu dirinya masih menjadi Pramugari Tayub.

"Saya kangen dengan Desa ini, sperti Tadahan, Tengaring, Kenohorejo, Kaliasin dan lain-lain. Saya pernah jatuh berkali kali disini karena kondisi Jalan yang sangat licin sewaktu saya berbudaya. Karena dulunya saya adalah Pramugari Tayub", katanya.
               
Dalam kesempatan ini Pria yang akrab
disapa Pak Yanto Munyuk ini menceritakan tentang Budaya. Ia memberikan contoh tempat wisata Bali yang mana Pulau Bali tersebut tidak hanya dikenal karena Eksotis alamnya akan tetapi Bali juga dikenal karena kebudayaannya.

"Pernah suatu ketika Malaysia ingin mengembangkan sebuah Pulau di Langkawi. Yang mana Pualu tersebut digadang gadang dapat mengalahkan Pulau Bali. Akan tetapi tidak mungkin Langkawi bisa mengalahkan Bali karena Bali dikenal bukan karena Eksotis alamnya saja", tambahnya.

Belajar dari hal itu dirinya berharap Kecamatan Gondang untuk kedepannya mampu menggali Potensi cagar Budaya yang ada di Desa setempat untuk dikembangkan. Karena saat ini sudah banyak Budaya Bangsa yang tenggelam, diabaikan dan bahkan ditinggalkan.
"Suatu contoh orang lahir itu masalah, mau nikah maslah, melahirkan juga masalah, nah disitulah ada ritual-ritual yang perlu diangkat. Maka kalau ingin mengembangkan wisata jangan kikis habis Budayanya lokal", terangnya.

Tidak hanya itu saja dalam acara Jagong tersebut Waka ADM, Supriyanto sangat mengapresiasi para seniman yang tergabung dalam Kelompok Kerja Budaya. Dirinya menyatakan bahwasanya hutan adalah merupakan salah satu dari budaya Bojonegoro. Apabila ditarik ketas hutan yang ada adalah merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa dan tentunya hutan diciptakan untuk kesejahteraan bagi masyarakat.

"Perhutani merupakan bagian kecil dari hutan dan tentunya yang paling besar pemanfaatannya adalah untuk masyarakat. Dan Perhutani diberi kewe
nagan oleh Negara hanya untuk menjaga kelestariannya saja", katanya

Maka dari itu ia berharap masyarakat Kecamatan Gondang kedepannya dapat memanfaatkan kekayaan hutan ini dengan sebaik baiknya. Pasalnya aturan Regulasi terkait dengan kehutanan di tahun ini sudah sangat lunak.

Adapun Djagat Pramudi seorang tokoh dan salah satu pelaku seni di Kabupaten Bojonegoro malam hari ini menyampaikan bahwasanya di dalam kesenian memang perlu diperlukan perjuangan untuk menghidupkan kesenian itu sendiri. Dirinya menyatakan bahwa kesenian Bojonegoro sudah dikenal baik di Nasional hingga ke Internasional.

"Saya memberdayakan kesenian-kesenian Bojonegoro baik itu kesenian Oklik, kroncong dan menghidupkan ke
senian sandur yang sudah lama mati suri. Untuk itu perlu dihidupkan dan diperkenalkan ke seluruh Nusantara bahkan mungkin ke masyarakat dunia", tuturnya.

Dirinya berharap di Kecamatan Gondang ini nantinya ada kesenian tradisi yang mungkin tidak ada di daerah lain. Maka dari itu dirinya mengajak masyarakat desa Gondang ini untuk mengangkat kesenian dan tradisi lokal agar tidak di kelola Bangsa lain.

"Sebenarnya di Indonesia itu banyak sekali kesenian-kesenian yang telah di kemas dan dikelola oleh Bangsa lain, misalnya musik Ref yang sebenarnya musik itu sejak dulu sudah ada di tanah Jawa. Banyak lagu-lagu pitutur Jawa yang tidak ada melodinya dan hanya lirik lagunya yang ada. Karena disini tidak di berdayakan maka diambil oleh orang-orang luar Negeri",
katanya.

Praktisi seni ini juga menyatakan bahwa sebenarnya kesenian-kesenian yang sederhana saja dapat menyumbangkan kesenian yang luar biasa bagi Bangsa Indonesia. Dalam kesempatan ini dirinya secara spontan membuat puisi geguritan yang dipersembahkan untuk masyarakat Gondang yang diberi Judul Bang-Bang Wetan yang mengandung makna apabila manusia mau berusaha pasti akan mendapatkan kebahagiaan. Susunan kata-kata yang indah yang dibawakannya tersebut menambah ganyeng suasana malam Jagong Budaya di Desa Eksotit.

Tidak ketinggalan camat desa   Gondang dalam kesempatan ini juga memberikan sambutan serta arahannya diacara Jagong Budaya ini. Dirinya menyakini saat sudah ada rencana Induk pengembangan potensi wisata Bojonegoro. Dirinya menyatakan bahwa potensi yang ada di Desa Gondang ini da tiga lapis yakni di bawah, di tengah dan di atas.

"Kalau diatas itu adalah hutan, walaupun sekarang kondisinya gundul tapi saya yakin insyallah dengan semangat Revolusi mental kedepannya akan lebih baik", katanya.

Mengenai dengan potensi wisata ia menuturkan agar masyarakat lebih menigkatkan Sapta Pesona, keamanan, ketertiban kesejukkan dan termasuk keramah tamahan.

"Mulailah dari diri sendiri", pungkasnya. (Bim/red).

Ilham Idol, Akan Ajak Artis Ibu Kota Datang Di Gondang

    Senin, Juli 24, 2017  
Reporter : Bima Rahmat


suarabojonegoro.com -  Ilham Irawan Basso atau yang lebih dikenal dengan Ilham Idol, malam hari ini menghipnotis ratusan warga masyarakat Dukuh Tadahan, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro dengan karya-karya lagu ciptaannya. Pria yang ramah senyum dan mudah bergaul tersebut mengisi acara Jagong Budaya yang digelar oleh Pokja (Kelompok Kerja) Budaya Kabupaten Bojonegoro. Minggu (23/07/17).

Tidak hanya melantunkan tembang-tembang yang merdu dengan suara emasnya saja. Pria kelahiran Kota Makasar ini merasa takjub dengan eksotis wisata Desa Krondonan ini. Melihat potensi wisata tersebut dirinya berkeinginan untuk membuat event dengan mengajak artis-arit Ibu Kota lainnya di Kecamatan ujung Selatan Kabupaten Bojonegoro ini.

"Beruntunglah saudara yang tinggal disini, karena orang-orang di sana ingin sekali memiliki tempat tinggal seperti disini. Dan dalam waktu dekat ini saya akan mengajak artis-aris Ibu Kota seperti Judika, Delon dan lainya untuk membuat event di Desa ini, agar Desa yang Indah ini nantinya bisa lebih dikenal di luar sana", katanya, disambut terikan dan tepuk tangan para oengunjung.

Tidak hanya itu saja para pengunjung di acara Jagong Budaya tersebut diberi kesempatan untuk berfoto bersama dengan sang Idola. Adapun dalam acara tersebut dihadiri oleh para tokoh-tokoh Masyarakat, Anggota DPR RI Didik Mukrianto, Anggota DPRD, dan Kelompok Kerja Budaya, dan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro. (Bim/red).

21 Juli 2017

Penjaringan Duta Wisata Untuk Icon Promosi Wisata Bojonegoro

    Jumat, Juli 21, 2017  
Reporter : Bima Rahmat


suarabojonegoro.com - Pemilihan Duta Wisata Kange dan Yune di tahun 2017 ini semakin diminati kawula muda mudi. Hal ini dibuktikan semenjak seleksi pertama pada Selasa kemarin di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro diikuti 999 peserta. Selaku Ketua PenyelenggaraPuguh Andi Setiyawan, menjelaskan bahwa pemilihan duta wisata ini merupakan icon pariwisata untuk memilih putra putri Bojonegoro yang akan mempromosikan wisata dan budaya Bojonegoro. Jumat (21/07/17).

"Tahun 2017 ini dalam pelaksanaanya ingin memberikan konsep yang berbeda. Yaitu rangkaian kegiatannya bisa memberikan kontribusi untuk banyak pihak terutama masyarakat Bojonegoro. Adapun tahun ini tinggi dan berat badan tidak ditentukan cukup proposional saja dan juga tidak harus cantik karen penilaiannya lebih difokuskan pada talenta dan kecerdasan", katanya.

Adapun untuk seleksi tahapan Pertama yang  nantinya akan diambil 50 Peserta. Yaitu 25 Putra dan 25 Putri, selanjutnya untuk tahap 2 akan dipilij 30 finalis terdiri 15 Putra dan 15 Putri.

Tahap ini peserta akan mengikuti Groming dimana akan dilihat kepribadian. Tahap 2 seleksi talent dan prosentasi, dimana Peserta akan memprosentasikan ide dan gagasan yanhg dituangkan dalam sebuah projek. Dimana nantinya akan diambil 15 pasang yang nantinya akan mengikuti karantina.

"Karantina kali ini konsepnya berbeda. Karena finalis akan melakukan Bhakti Sosial langsung terjun ke masyarakat", tambahnya.

Kepala Dinas Budaya Dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Amir syahid, menyatakan bahwa Pemilihan tahun ini harus beda karena akan mencari duta-duta wisata yang konsent terhadap wisata Bojonegoro. Pasalnya pariwisata Bojonegoro dalam 2 tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang luar bisa dan mendapatkan Aprisiasi dari DPRD. Karena sudah kelihatan perkembangan yang pesat dilihat dari peningkatan wisatawan yang cukup tinggi.

"Bersamaan dengan itu maka diperlukan duta-dita yang akan mengimbangi banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bojonegoro. Dengan konsep yang baru. Yaitu finalis akan diajak berbaur ke masyarakat, maka pemilihan di tahun 2017 ini akan terpilih duta-duta dari masyarakat, yang nantinya akan menjadi duta wisata yang sebenarnya dan dapat bekerja secara Profesional. 30 finalis yang nantinya akan terpilih menjadi Kange dan Yune, kami akan bersama sama dengan Dinas untuk ikut serta mengembangkan wisata dan mengkapanyekan Sapta Pesona tanpa menggagu dan meninggalkan Sekolah. Kita akan evaluasi sikap mereka saat diterjunkan ke masyarakat sehingga akan diketahui  karakter sikap dan perilaku. Apakah mereka bisa membaur dengan masyarakat apa tidak", katanya.

Sementara itu Kasi SDM Dinas Budaya Dan Pariwisata Kabupaten Bojoneoro, Dyah Enggarini menyatakan, nantinya akan mengajak para finalis untuk mengkapanyekan Sapta Pesona yang diawali dari diri sendiri dan harus di Implementasikan dalam kehidupan baru. Enggar sapaan akrabnya juga mengajak masyarakat untuk bersama sama  untuk ikut memberikan penilaiannya.

"Nanti pada tanggal 3 Agustus para finalis akan kami ajak ke Desa Krondonan kecamatan Gondang, untuk bersama sama masyarakat mengkapanyekan Sapta Pesona. Mereka akan menginap di rumah rumah Penduduk dan malamnya akan melakukan kegiatan Api Unggun", katanya.

Enggar juga menjelaskan tahap pertama ini berupa groming, pengetahuan tentang Wisata, kepribadian dan komitmen setelah mereka terpilih nanti dan telah ditetapkan 50 peserta yang akan mengikuti tahap berikutnya. Tahap kedua yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017 nanti akan dinilai talenta dan paparan mengenai Ide dan Inovasi untuk pengembangan wisata di Bojonegoro dan akan terpilih 30 final
is yang akan mengikuti tahapan berikutnya. 30 finalis tersebut nantinya akan mendapatkan pembekalan tentang kebijakan Pemerintah di Bidang Pariwisata, Kepribadian, Kewirausahaan, Table Maner dan Bahasa Inggris Pariwisata.

Selanjutnya pada tanggal 4 Agustus karantina akan dilanjutkan di Hotel MCM. Dengan agenda malam harinya dilaksanakan Malam keakrapan di Gofan. Sedangkan tanggal 5 Agustus mereka akan mengikuti Grand Final.

"Grand Final kali ini akan berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Konspnya out door di sepanjang Jalan Mas Tumapel. Selain tampilan 30 finalis juga ada bintang tamu artis ibu kota antara lain yakni, Ilham Idul, Micky Afi dan Tuti (pemenang Golden Memory). Dan tak kalah spektakulernya akan tampil perancang busana Nasional Martini Swarsa yang juga kan merancang gaun untuk 5 finalis", pungkasnya. (Bim/red).
[21/7 06.51] Bima Sb: ggal 5 Agustus mereka akan mengikuti Grand Final.

"Grand Final kali ini akan berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Konspnya out door di sepanjang Jalan Mas Tumapel. Selain tampilan 30 finalis juga ada bintang tamu artis ibu kota antara lain yakni, Ilham Idul, Micky Afi dan Tuti (pemenang Golden Memory). Dan tak kalah spektakulernya akan tampil perancang busana Nasional Martini Swarsa yang juga kan merancang gaun untuk 5 finalis", pungkasnya. (Bim/red).

17 Juli 2017

Meriahnya Ritual Sedekah Bumi Desa Sampang

    Senin, Juli 17, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Pagi hari ini suasana di Dusun Sampang, Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro nampak berbeda dengan hari-hari biasa. Ribuan masyarakat baik ari warga lokal Bojonegoro maupun luar Kabupaten Bojonegoro, yakni Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan berkumpul di tempat yang sama dalam ritual Sedekah Bumi. Ritual ini merupakan agenda rutin masyarakat Dusun Sampang sebagai wujud Syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan. Senin (17/07/17).

Sedekah Bumi atau yang lebih dikenal dengan manganan ini diselenggarakan oleh Pokdarwis yakni kelompok sadar wisata. Dimana dalam acara tersebut dipusatkan di Sendang Kahuripan Dusun Sampang Desa Buntalan dimana tempat tersebut merupakan tempat yang masih disakralkan oleh sebagian masyarakat sekitar.

"Sedekah Bumi ini merupakan bentuk wujud syukur kami atas segala nikmat atas karunia serta rizki yang Allah berikan", kata Ahmad Rifai selaku Ketua Panitia Penyelenggara.

Selain sebagai wujud syukur penyelenggaraan Sedekah Bumi ini juga bermaksut untuk menjalin kerukunan, persaudaraan antar warga sekitar.

"Dengan berkumpul seperti ini diharapkan dapat memupuk rasa kekeluargaan serta semakin mempererat persaudaraan antar masyarakat sekitar", tambahnya.

Ada yang unik dari acara ritual Sedekah Bumi tersebut. Yakni memberi makanan atau lebih dikenal dengan sawur beras. Yaitu memberi makan pada Ikan yang ada di dalam Sendang. Warga masyarakat sekitar meyakini apabila yang muncul ikan besar maka rejeki tahun depan juga akan besar.

Usai memberikan makan ikan, kemudian warga berkumpul di area halaman selatan Sendang, untuk mengikuti acara tasyakuran berupa tumpengan. (Bim/red)

29 Juni 2017

Bukit Buton Destinasi Wisata Yang Wajib Dikunjungi

    Kamis, Juni 29, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com-  Bukit Buton adalah salah satu Destinasi wisata yang menyuguhkan panorama perbukitan alami. Bukit Buton ini terletak di Desa Sambogrejo Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro dengan akses Jalan yang mudah ditempuh bagi mereka yang ingin berkunjung menikmati keindahan panorama matahari terbenam. Kamis (29/06/17).

Wisata Bukit Buton yang baru dibuka untuk umum tersebut sudah mulai dipadati pengunjug terlebih dimusim libur panjang Idul Fitri ini. Adapun bagi pengunjug yang ingin menikmati Destinasi wisata tersebut tidak dipungut biyaya alias gratis, hanya saja pengunjung dikenakan biyaya parkir yakni Rp2 ribu saja.

Puji Asiah salah satu pengunjung dari Kabupaten Rembang mengaku baru pertama kali ini mengunjungi Bukit Buton. Dirinya bersama dua anak dan suaminya ini sangat takjub dengan panorama keindahan Desa Sambongrejo yang sangat indah apabila dilihat dari atas perbikitan.

"Ini baru pertama kali, kebetulan rumah suami di Gondang juga, jadi sekalian mudik sambil main ke Bukit Buton ini", kata wanita berkaca mata tersebut.

Walau demikian dirinya berharap agar tempat wisata ini terus dibenahi agar kedepannya lebih baik dan mampu menarik wisatawan baik dari dalam Kota maupun luar Kota Bojonegoro.

"Terutama tempat parkir, kalau musim hujan tentunya sangat sulit dilewati, dan juga tempat berteduh yang perlu ditambah, tapi maklum lah inikan tergolong baru jadi perlu proses", tamb
ahnya.

Di Bukit Buton ini para wisatawan tidak hanya disuguhkan panorama perbukitan dan panorama matahari tenggelam saja. Disini pengunjung juga bisa berfoto dengan tempat yang telah didesain sedemikian rupa oleh pihak pengelola, seperti Hamox, papan yang didesain berbentuk hati dan juga bunga berbentuk hati. Tidak kalah serunya disini pengunjung juga dimanjakan dengan adanya aliran sungai dimana sungai tersebut merupakan pertemuan antara dua Sungai yakni Sungai Rondo Mori dan Sungai Krondonan yang mana Sugai tersebut kemudian mengalir hingga ke Waduk Pacal. (Bim/red).

River Tubing PSG Guwoterus Makin Diminati

    Kamis, Juni 29, 2017  

Tuban, suarabojonegoro.com - Libur lebaran membuat wisata baru River Tubing PSG,  Desa Guwoterus,  Kecamatan Montong,  Kabupaten Tuban ramai pengunjung. Karena selain tempatnya menarik,  wisata susur sungai ini masih jarang ditemui di Tuban dan sekitarnya.

Wisata hasil kreasi para lintas pendekar silat itu baru mulai diuji coba selama beberapa bulan terakhir.  Namun saat libur lebaran ini wisatawan dari luar Tuban banyak yang datang.  "Kemarin lalu dari Bojonegoro,  Lamongan dan tadi dari Gresik kita kembalikan karena tidak booking dulu," kata Koordinator River Tubing PSG,  Hery Prasetyo,  Rabu (28/06/2017).

Menurut bapak 2 anak itu,  setiap wisatawan harus terlebih dahulu pesan sebelum berwisata.  Karena selain faktor personil yang terbatas juga banyaknya pesanan.  "Kalau tidak pesan,  khawatirnya saat yang bersamaan sudah dipakai wisatawan lainya,"  imbuhnya.

Wisata ini menawarkan sensasi berbeda.  Selian arus air yang tidak terlalu ekstrim,  pemandangan alam juga menarik.

Termasuk biaya yang masih murah yakni Rp.  35,000 tiap orang dengan minimal 7 orang.  "Ini masih tahap awal,  itu bukan harga tarif wisata.  Namun hanya ongkos lelah rekan-rekan dan pinjam alat saja.  Karena selain disediakan ojek juga pemandu minimal 2 orang menemani selama di sungai,"  imbuhnya.

Sslain itu,  wisatawan juga dapat pesan paket makan khas.  Yakni nasi liwet dengan sambal cos disertai minum wedang serai atau jahe.  Juga menyediakan paket fotografer.  "Perlahan potensi ini akan terus kami kembangkan,  karena sudah menjalin komunikasi dengan Perhutani dan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Pemkab Tuban.  Wisata ini juga dekat dengan wisata Gua Putri Asih dan lainya,  jadi memudahkan wisatawan, " pungkasnya. (lis)

28 Juni 2017

Ada Goa dan Air Terjun Slendang Bidadari di Sekaran Forest Park

    Rabu, Juni 28, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com -  Dibalik hutan belantara Kabupaten Bojonegoro menyimpan jutaan panorama yang bisa dijadikan pilihan destinasi wisata. Salah satu destinasi wisata alam yang bisa dijadikan wisata alternatif di Bojonegoro adalah taman hutan sekaran atau biasa dikenal 'Sekaran Forest Park'.

Berada di wilayah Desa Kawengan Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro, 'Sekaran Forest Park' menyuguhkan beberapa sport menarik untuk dinikmati. Ada 3 destinasi yang berada di taman hutan sekaran. Yakni Goa Qiqik, Air Terjun Selendamg Bidadari dan Kedung Jero.

Sekaran Forest Park diketahui masih dalam pengembangan oleh Perhutani wilayah setempat. Akses jalan menunju lokasi juga mulai dibenahi. Selain itu, ada beberapa sport tambahan yang bisa dijadikan mengabadikan momen wisata dengan berfoto-foto.

"Kita masih dalam tahap pengembangan. Ada beberapa titik dalam lokasi yang dibenahi," kata salah satu penjaga tiket di pintu masuk 'Sekaran Forest Park'.

Sangat mudah dijangkau. Jika anda dari kota Bojonegoro ikuti petunjuk jalan Bojonegoro - Cepu. Sampai di pertigaan Kalitidu belok kanan mengikuti petunjuk arah menuju Malo. Ikuti jalan utama, anda akan menemui jembatan Malo dan ada pertigaan, lalu belok kiri mengikuti jalan. Anda akan melalui kantor Kecamatan Malo.

Dari depan kantor kecamatan ikuti jalan terus hingga anda bertemu pertigaan jalan dan ambil arah kanan atau mengikuti petunjuk ke Kawengan dan ikuti jalan sampai masuk Gapura Desa Kawengan.

Sekitar 500 meter setelah gapura Desa Kawengan, disisi kanan jalan anda akan melihat baner besar yang berada di muka pintu masuk wisata. Lalu penjaga tiket masuk bergegas menyambut anda.

"Tiket masuknya tiga ribu rupiah per orang. Dan parkirnya juga tiga ribu," kata Anang yang mengaku pernah ke lokasi wisata.

Sampai dilokasi, anda akan disuguhkan dengan tulisan besar yang biasa dipakai untuk baground berfoto riya. Lalu anda akan dituntun dengan jalan setapak menuju air terjun selendang bidadari yang cukup mempesona.

Sebelum bertemu dengan air terjun yang memiliki ketinggian 7 meter itu, anda akan disambut oleh Goa Qiqik yang konon bisa tembus hingga Kabupaten Tuban.

Ada sebuah kayu yang menggelantung berada tepat di depan Air Terjun. Wisatawan biasa memakainya untuk berayun sambil berfoto-foto.

Cukup menghibur diri. Siapa sangka sebelumnya, ternyata rerimbunan pepohonan hutan di Bojonegoro meyimpan sejuta panorama alam yang cukup eksostis. (wan/red).
© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9