Oleh: Fatin SL
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal, pagi itu menantang mahasiswa-mahasiswanya 
dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya.”
“Tuhan menciptakan semuanya?” tanya Profesor sekali lagi.
“Ya, Pak, semuanya,” kata mahasiswa tersebut.
Profesor
 itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan 
menciptakan kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip 
kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa 
berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”
Mahasiswa itu 
terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor 
itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah 
membuktikan kalau agama adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”
“Tentu saja,” jawab si Profesor,
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”
“Pertanyaan
 macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?”
 tanya si Profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu
 menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum 
fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu – 43 
derajat Celcius adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel 
menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita 
menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”
Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”
Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”
Mahasiswa
 itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. 
Gelap adalah keadaan di mana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita 
pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk 
memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai 
panjang gelombang setiap warna. Tapi, Anda tidak bisa mengukur gelap. 
Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di 
ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan 
ketiadaan cahaya.”
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan
 bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah 
kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di koran dan TV. Banyak 
perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara 
tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”
Terhadap pernyataan 
ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Prof, kejahatan itu
 tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap,
 kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan 
ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah 
hasil dari tidak adanya kasih Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang
 timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan 
cahaya.”
Profesor itu pun terdiam.
Dan, nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.
sumber : https://plus.google.com/u/0/110921213256101666513/posts 
 
#Trending
- 
Oleh : Ali Mahmoedy SeputarBojonegoro.com - Diantara kondisi yang sejuk dengan keindahan taman dan rindangnya pepohonan di alun a...
- 
1. SAMSUL ARIF Samsul Arif Munip (lahir di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia, 14 Januari 1985; umu...
- 
BOJONEGORO - Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur yang saat ini dipimpin Bupati H. Setyo Wahono menggulirkan program Peternaka...
- 
Oleh: Tim Redaksi Masa Perintisan: Tahun 1903-1914 Pada 31 Maret 1903 datanglah seorang misionaris Salatiga Zending yang ber...
- 
SeputarBojonegoro.com – Tari Thengul awalnya hanya tarian tradisional yang terinspirasi dari Wayang Thengul asal Bojonegoro dari hari k...
 




 
 
 
 
 


